Manfaat Isoflavon Yang Terkandung Dalam Kedelai
Kedelai atau kacang kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan Timur Jauh seperti kecap, tahu, tempe dan susu / serbuk kedelai. Kedelai yang dibudidayakan sebenarnya terdiri dari paling tidak dua spesies: Glycine max (disebut kedelai putih, yang bijinya bisa berwarna kuning, agak putih, atau hijau) dan Glycine soja (kedelai hitam, berbiji hitam). G. max merupakan tanaman asli daerah Asia subtropik seperti Tiongkok dan Jepang selatan, sementara G. soja merupakan tanaman asli Asia tropis di Asia Tenggara. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.
Isoflavon kedelai dapat menurunkan resiko penyakit jantung
Hasil-hasil penelitian di berbagai bidang kesehatan telah membuktikan bahwa konsumsi produk-produk kedelai berperan penting dalam menurunkan resiko terkena berbagai penyakit degeneratif. Ternyata, hal tersebut salah satunya disebabkan adanya zat isoflavon dalam kedelai. Isoflavon merupakan faktor kunci dalam kedelai sehingga memiliki potensi memerangi penyakit tertentu. Isoflavon kedelai dapat menurunkan resiko penyakit jantung dengan membantu menurunkan kadar kolesterol darah. Protein kedelai telah terbukti mempunyai efek menurunkan kolesterol, yang dipercaya karena adanya isaoflavon di dalam protein tersebut.
Isoflavon kedelai dapat menurunkan resiko kanker payudara, kolon dan prostat
Studi epidemologi juga telah membuktikan bahwa masyarakat yang secara teratur mengkonsumsi makanan dari kedelai, memiliki kasus kanker payudara, kolon dan prostat yang lebih rendah. Isoflavon kedelai juga terbukti, melalui penelitian invitro dapat menghambat enzim tirosin kinase, oleh karena itu dapat menghambat perkembangan sel-sel kanker dan angiogenesis. Hal ini berarti suatu tumor tidak dapat membuat pembuluh darah baru, sehingga tidak dapat tumbuh. Peranan isoflavon dalam membantu menurunkan osteoporosis juga telah diteliti. Konsumsi protein kedelai dengan isoflavon telah terbukti dapat mencegah kerapuhan tulang pada tikus yang digunakan sebagai model untuk penelitian osteoporosis. Studi yang lain menunjukkan hasil yang sama pada saat menggunakan genistein saja. Ipriflavone, obat yang dimetabolisme menjadi daidzein telah terbukti dapat menghambat kehilangan kalsium melalui urine pada wanita post monopouse.
Produk kedelai yang mengandung isoflavon dapat membantu pengobatan simptom monopouse
Pada wanita yang memproduksi sedikit estrogen, isoflavon (phitoestrogen) dapat menghasilkan cukup aktivitas estrogen untuk mengatasi simptom akibat monopouse, misalnya hot flashes. Suatu penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi 48 gram tepung kedelai per hari mengalami gejala hot flashes 40 % lebih rendah. Dari segi epidemologi, wanita Jepang yang konsumsi isoflavonnya tinggi jarang dijumpai simptom post monopousal. Makanan yang terbuat dari kedelai mempunyai jumlah isoflavon yang bervariasi, tergantung bagaimana mereka diproses. Makanan dari kedelai seperti tahu, susu kedelai, tepung kedelai dan kedelai utuh mempunyai kandungan isoflavon berkisar antara 130 – 380 mg/100 gram. Kecap dan minyak kedelai tidak mengandung isoflavon. Produk kedelai yang digunakan sebagai bahan tambahan pangan, seperti isalat dan konsentrat protein kedelai mempunyai kandungan isoflavon yang bervariasi, tergantung bagaimana proses pengolahannya. Misalnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alkohol dalam proses ekstraksi menghasilkan kadar isoflavon yang rendah.
Isoflavon menurunkan kolesterol darah dan mengurangi penyakit kronis
Kedelai telah menjadi makanan sehari-hari penduduk Asia. Pada sebagian besar negara Asia, konsumsi isoflavon diperkirakan antara 25 – 45 mg/hari. Jepang merupakan negara yang mengkonsumsi isoflavon terbesar, diperkirakan konsumsi harian orang Jepang adalah 200 mg/hari. Di negara-negara Barat konsumsinya kurang dari 5 mg isoflavon per hari. Isoflavon dan Kolesterol Bukti-bukti hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi diet dengan protein kedelai akan menurunkan kolesterol darah dan mengurangi penyakit kronis pada populasi di Barat. Hal lain yang menonjol adalah penurunan kadar kolesterol oleh suplementasi protein kedelai tersebut sama dengan yang disebabkan oleh obat-obat penurun kolesterol yang diproduksi secara sintetik, serta jumlah protein kedelai yang diperlukan cukup rendah. Terapi diet (terapi melalui pengaturan makanan) menjadi lebih efektif jika menggunakan protein kedelai dibandingkan jika hanya menggunakan makanan rendah lemak saja dalam mencegah penyakit jantung koroner. Karena mengandung isoflavon yang terdiri atas genistein, daidzein dan glicitein, protein kedelai dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskulas dengan cara mengikatkan profile lemak darah. Khususnya, protein kedelai menyebabkanpenurunan yang nyata dalam kolesterol total. Kolesterol LDH dan trisliserida dan meningkatkan kolesterol HDL. Karena estrogen telah terbukti menurunkan kolesterol LDL, peranan isoplavon dapat diduga mirip estrogen (estrogen like), menghasilkan efek yang sama.
Faktor-faktor lain yang bekerja secara bersamaan juga diasinya mempunyai efek menurunkan kolesterol. Dibandingkan dengan protein hewani, protein kedelai menurunkan penyerapan kolesterol dan asam empedu pada usus halus demi menginduksi peningkatan ekskresi fekal asam empedu dan steroid. Hal ini mengakibatkan hati lebih banyak merubah kolesterol dalam tubuh menjadi empedu, yang akibatnya dapat menurunkan kolesterol dan meningkatkan aktivitas reseptor kolesterol LDL, yang mengakibatkan peningkatan dalam laju penurunan kadar kolesterol.
Di samping hal-hal tesebut diatas terdapat beberapa sebab lain yang menerangkan peranan protein kedelai dalam menurunkan kolesterol. Misalnya, protein kedelai kaya akan asam amino glisin dan orginin yang mempunyai kecenderungan dapat menurunkan asam insulin darah yang diikuti dengan penurunan sintesa kolesterol. Dilain pihak protein hewani, mempunyai kendungan lisin yang tinggi, yang cenderung untuk meningkatkan insulin darah, dan mendorong sintesis kolesterol. Rasio yang tinggi antara arginin terhadap lisin dalm protein kedelai akan membuat kadar kolesterol darah hanya sedikit terpengaruh oleh protein kedelai. Arginin akan menahan efek peningkatan kolesterol oleh lisin. Jenis protein terbesar dalam kedelai adalah duajenis glabulin yang diberi nama 115 dan 75. Kedua jenis glabulin tersebut, terutama 75, telah terbukti dapat menstimulir tingginya afinitas reseptor kolesterol LDL dalam hati manusia, yang akan menyebabkan penurunan kolesterol darah.
Isoflavon dapat membantu mencegah Osteoporosis
Beberapa studi telah dilakukan untuk menghubungkan konsumsi kalsium dengan pengendalian osteoporosis. Penambahan kalsium dan estrogen yang dilakukan terhadap 72 orang wanita pasca menopause menunjukkan adanya pengurangan penurunan massa tulang. Sedangkan studi pemberian kalsium yang diberikan dalam bentuk ditambahkan kedalam bahan makanan menunjukkan bahwa kalsium mempunyai efek dalam melindungi mineral tulang pada wanita yang belum atau telah menopause. Konsumsi kalsium yang optimal bervariasi selama kehidupan manusia, dengan kebutuhan ekstra kalsium yang meningkat selama periode pertumbuhan dan kehamilan. Diet dari tumbuh-tumbuhan, terutama yang sumber utamanya kedelai, dapat membantu mencegah osteoporosis.
Isoflavon dan Awet Muda
Menurut Profesor Deddy Muchtadi, Ahli Ilmu Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor, ekstrak protein dalam kedelai mengandung estrogen dalam bentuk zat isoflavon atau disebut dengan phytoestrogen.Dampak mengonsumsi phytestrogen kerutan di kulit akan berkurang. Sama dampaknya seperti hasil terapi hormon untuk mengurangi penuaan kulit. Dalam sebuah penelitian laboratorium yang dilakukan oleh peneliti Jepang, Masayuki Arii, terhadap 26 wanita berusia 30-40 tahun, diketahui konsumsi isoflavon selama tiga bulan terbukti mampu menahan kondisi kerutan tidak menjadi parah serta memperbaiki kekenyalan kulit. Selain berperan mengganti estrogen, kedelai juga berfungsi sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh terhadap timbulnya kanker sebab menetralkan radikal bebas, yang berasal dari lingkungan terpolusi.Estrogen yang cukup juga bisa membantu kesuburan.
Isoflavon Cegah Perut Buncit
Sebuah riset yang dilakukan para peneliti dari Universitas Alabama di Birmingham dipimpinan oleh Dr Cynthia K. Sites, yang mempublikasikan risetnya pada jurnal kedokteran "Fertility and Sterility" belum lama ini menunjukkan, konsumsi minuman kedelai dapat memperbaiki penampilan perempuan. Dalam riset, perempuan pascamenopause yang mengonsumsi minuman kedelai secara teratur setiap hari selama tiga bulan, cenderung memiliki perut lebih ramping dibanding rekan mereka yang minum susu. Kedelai mengandung isoflavon, yang strukturnya sama dengan estrogen dan menempel pada reseptor estrogen di lapisan lemak. Jadi, secara teori isoflavon pada kedelai dapat membantu mengatur metabolisme lemak tubuh. Temuan ini tampaknya yang pertama menunjukkan bahwa protein dapat mempengaruhi distribusi lemak di perut.
Para peneliti menemukan bahwa wanita yang meminum kedelai mempunyai lingkar lemak perut lebih ramping dibanding yang meminum susu, meski kedua kelompok menunjukkan perubahan yang sama dalam berat dan lemak seluruh tubuh. Belum jelas mengapa protein pada kedelai dapat mempengaruhi lemak khususnya di lingkar perut. Apapun mekanismenya, data kami menunjukkan protein kedelai yang mengandung isoflavone dapat mencegah akumulasi lemak di perut. Peneliti menekankan bahwa mencegah penimbunan lemak pada usia paruh baya sangat penting artinya karena lemak yang berlebihan pada perut berkaitan dengan tingginya risiko mengidap diabetes dan penyakit jantung. Mereka juga berharap akan ada penelitian lanjutan untuk mengungkap potensi besar protein pada kedelai.
Manfaat Kedelai Yang Lain
Beberapa komponen dalam kedelai yang dipercaya mempunyai sifat anti kanker
Terdapat beberapa komponen dalam kedelai yang dipercaya mempunyai sifat anti kanker. Senyawa tersebut antara lain : inhibitor protease, phitat, saponin, phitosterol, asam lemak omega-3 dan isoflavon. Diantara anti kanker tersebut, perhatian terbesar ditunjukan terhadap isoflavon. Isoflavon saat ini banyak diteliti karena potensinya dalam mencegah dan mengatasi terhadap banyak gangguan kesehatan lainnya. Mekanisme yang banyak diketahui sebagaianti kanker dari isoflavon adalah aktivitas anti estrogen, menghambat aktivitas enzim penyebab kanker, aktivitas anti oksidan dan meningkatkan fungsi kekebalan sel. Percobaan pada hewan menunjukkan bahwa hewan yang diberi makanan dari kedelai mengalami lebih sedikit dari kanker payudara dibandingkan dengan yang telah diberi makanan yang mengandung isoflavon. Studi-studi epidemilogi dan laboratorium telah menunjukkan bahwa konsumsi kedelai dapat mengurangi resiko perkembangan beberapa jenis kanker, antara lain kanker payudara, prostat dan kanker kolon. Isoflavon dan Kanker Prostat Kelenjar prostat memproduksi cairan seminal dan sekresi yang lain yang membuat saluran uretra terjaga kelembabannya. Pada waktu lahir, kelenjar tersebut kecil dan tumbuh bersamaan dengan semakin tingginya produksi endrogen meningkat pada masa puber. Pada saat dewasa, kelenjar prostat masih stabil sampai umur 50 tahun dimana mulai terjadi pembesaran. Pada beberapa laki-laki pembesaran tersebut (disebut prostatic hiperplasia) dapat menyebabkan kerusakan saluran urine. Hal ini akan menekan uretra, memperkecil aliran urine dan menyebabkan kesulitan buang air kecil (urination).
Agar tak lupa, makanlah kedelai
Kacang kedelai yang biasa Anda makan rebusan atau setelah jadi tempe dan dalam bentuknya yang paling populer, kecap, ternyata kaya khasiat. Jika selama ini orang bingung mencari obat untuk penderita alzheimer, ternyata kedelai siap untuk mencegah risiko terkena penyakit menakutkan itu. Dari penelitian yang intensif, terungkap kedelai terbukti menurunkan resiko mendapat Alzheimer yang salah satu tandanya berupa kepikunan, terutama pada wanita pasca menopause. Dr Richard Harvey, anggota Alzheimer's Society Researchers dari University of Alabama, Birmingham, menemukan manfaat itu setelah menguji estrogen tanaman (fitoestrogen) yang ditemukan dalam kedelai. Fitoestrogen adalah senyawa dengan aksi seperti hormon estrogen pada perempuan. Dalam penelitian yang memakan waktu tiga tahun itu, dia menemukan, senyawa kimia ini mereduksi sejumlah perubahan protein di otak yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer. Temuan ini, seperti diungkapkan BBC, menambah daftar manfaat kedelai yang sudah ditemukan sebelumnya, yakni penurun resiko mendapat sakit jantung dan kanker. Nah makanya orang Indonesia termasuk yang langka kena alzheimer ya? Maklum, makannya kan selalu tempe.
Isoflavon kedelai dapat menurunkan resiko penyakit jantung
Hasil-hasil penelitian di berbagai bidang kesehatan telah membuktikan bahwa konsumsi produk-produk kedelai berperan penting dalam menurunkan resiko terkena berbagai penyakit degeneratif. Ternyata, hal tersebut salah satunya disebabkan adanya zat isoflavon dalam kedelai. Isoflavon merupakan faktor kunci dalam kedelai sehingga memiliki potensi memerangi penyakit tertentu. Isoflavon kedelai dapat menurunkan resiko penyakit jantung dengan membantu menurunkan kadar kolesterol darah. Protein kedelai telah terbukti mempunyai efek menurunkan kolesterol, yang dipercaya karena adanya isaoflavon di dalam protein tersebut.
Isoflavon kedelai dapat menurunkan resiko kanker payudara, kolon dan prostat
Studi epidemologi juga telah membuktikan bahwa masyarakat yang secara teratur mengkonsumsi makanan dari kedelai, memiliki kasus kanker payudara, kolon dan prostat yang lebih rendah. Isoflavon kedelai juga terbukti, melalui penelitian invitro dapat menghambat enzim tirosin kinase, oleh karena itu dapat menghambat perkembangan sel-sel kanker dan angiogenesis. Hal ini berarti suatu tumor tidak dapat membuat pembuluh darah baru, sehingga tidak dapat tumbuh. Peranan isoflavon dalam membantu menurunkan osteoporosis juga telah diteliti. Konsumsi protein kedelai dengan isoflavon telah terbukti dapat mencegah kerapuhan tulang pada tikus yang digunakan sebagai model untuk penelitian osteoporosis. Studi yang lain menunjukkan hasil yang sama pada saat menggunakan genistein saja. Ipriflavone, obat yang dimetabolisme menjadi daidzein telah terbukti dapat menghambat kehilangan kalsium melalui urine pada wanita post monopouse.
Produk kedelai yang mengandung isoflavon dapat membantu pengobatan simptom monopouse
Pada wanita yang memproduksi sedikit estrogen, isoflavon (phitoestrogen) dapat menghasilkan cukup aktivitas estrogen untuk mengatasi simptom akibat monopouse, misalnya hot flashes. Suatu penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi 48 gram tepung kedelai per hari mengalami gejala hot flashes 40 % lebih rendah. Dari segi epidemologi, wanita Jepang yang konsumsi isoflavonnya tinggi jarang dijumpai simptom post monopousal. Makanan yang terbuat dari kedelai mempunyai jumlah isoflavon yang bervariasi, tergantung bagaimana mereka diproses. Makanan dari kedelai seperti tahu, susu kedelai, tepung kedelai dan kedelai utuh mempunyai kandungan isoflavon berkisar antara 130 – 380 mg/100 gram. Kecap dan minyak kedelai tidak mengandung isoflavon. Produk kedelai yang digunakan sebagai bahan tambahan pangan, seperti isalat dan konsentrat protein kedelai mempunyai kandungan isoflavon yang bervariasi, tergantung bagaimana proses pengolahannya. Misalnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alkohol dalam proses ekstraksi menghasilkan kadar isoflavon yang rendah.
Isoflavon menurunkan kolesterol darah dan mengurangi penyakit kronis
Kedelai telah menjadi makanan sehari-hari penduduk Asia. Pada sebagian besar negara Asia, konsumsi isoflavon diperkirakan antara 25 – 45 mg/hari. Jepang merupakan negara yang mengkonsumsi isoflavon terbesar, diperkirakan konsumsi harian orang Jepang adalah 200 mg/hari. Di negara-negara Barat konsumsinya kurang dari 5 mg isoflavon per hari. Isoflavon dan Kolesterol Bukti-bukti hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi diet dengan protein kedelai akan menurunkan kolesterol darah dan mengurangi penyakit kronis pada populasi di Barat. Hal lain yang menonjol adalah penurunan kadar kolesterol oleh suplementasi protein kedelai tersebut sama dengan yang disebabkan oleh obat-obat penurun kolesterol yang diproduksi secara sintetik, serta jumlah protein kedelai yang diperlukan cukup rendah. Terapi diet (terapi melalui pengaturan makanan) menjadi lebih efektif jika menggunakan protein kedelai dibandingkan jika hanya menggunakan makanan rendah lemak saja dalam mencegah penyakit jantung koroner. Karena mengandung isoflavon yang terdiri atas genistein, daidzein dan glicitein, protein kedelai dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskulas dengan cara mengikatkan profile lemak darah. Khususnya, protein kedelai menyebabkanpenurunan yang nyata dalam kolesterol total. Kolesterol LDH dan trisliserida dan meningkatkan kolesterol HDL. Karena estrogen telah terbukti menurunkan kolesterol LDL, peranan isoplavon dapat diduga mirip estrogen (estrogen like), menghasilkan efek yang sama.
Faktor-faktor lain yang bekerja secara bersamaan juga diasinya mempunyai efek menurunkan kolesterol. Dibandingkan dengan protein hewani, protein kedelai menurunkan penyerapan kolesterol dan asam empedu pada usus halus demi menginduksi peningkatan ekskresi fekal asam empedu dan steroid. Hal ini mengakibatkan hati lebih banyak merubah kolesterol dalam tubuh menjadi empedu, yang akibatnya dapat menurunkan kolesterol dan meningkatkan aktivitas reseptor kolesterol LDL, yang mengakibatkan peningkatan dalam laju penurunan kadar kolesterol.
Di samping hal-hal tesebut diatas terdapat beberapa sebab lain yang menerangkan peranan protein kedelai dalam menurunkan kolesterol. Misalnya, protein kedelai kaya akan asam amino glisin dan orginin yang mempunyai kecenderungan dapat menurunkan asam insulin darah yang diikuti dengan penurunan sintesa kolesterol. Dilain pihak protein hewani, mempunyai kendungan lisin yang tinggi, yang cenderung untuk meningkatkan insulin darah, dan mendorong sintesis kolesterol. Rasio yang tinggi antara arginin terhadap lisin dalm protein kedelai akan membuat kadar kolesterol darah hanya sedikit terpengaruh oleh protein kedelai. Arginin akan menahan efek peningkatan kolesterol oleh lisin. Jenis protein terbesar dalam kedelai adalah duajenis glabulin yang diberi nama 115 dan 75. Kedua jenis glabulin tersebut, terutama 75, telah terbukti dapat menstimulir tingginya afinitas reseptor kolesterol LDL dalam hati manusia, yang akan menyebabkan penurunan kolesterol darah.
Isoflavon dapat membantu mencegah Osteoporosis
Beberapa studi telah dilakukan untuk menghubungkan konsumsi kalsium dengan pengendalian osteoporosis. Penambahan kalsium dan estrogen yang dilakukan terhadap 72 orang wanita pasca menopause menunjukkan adanya pengurangan penurunan massa tulang. Sedangkan studi pemberian kalsium yang diberikan dalam bentuk ditambahkan kedalam bahan makanan menunjukkan bahwa kalsium mempunyai efek dalam melindungi mineral tulang pada wanita yang belum atau telah menopause. Konsumsi kalsium yang optimal bervariasi selama kehidupan manusia, dengan kebutuhan ekstra kalsium yang meningkat selama periode pertumbuhan dan kehamilan. Diet dari tumbuh-tumbuhan, terutama yang sumber utamanya kedelai, dapat membantu mencegah osteoporosis.
Isoflavon dan Awet Muda
Menurut Profesor Deddy Muchtadi, Ahli Ilmu Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor, ekstrak protein dalam kedelai mengandung estrogen dalam bentuk zat isoflavon atau disebut dengan phytoestrogen.Dampak mengonsumsi phytestrogen kerutan di kulit akan berkurang. Sama dampaknya seperti hasil terapi hormon untuk mengurangi penuaan kulit. Dalam sebuah penelitian laboratorium yang dilakukan oleh peneliti Jepang, Masayuki Arii, terhadap 26 wanita berusia 30-40 tahun, diketahui konsumsi isoflavon selama tiga bulan terbukti mampu menahan kondisi kerutan tidak menjadi parah serta memperbaiki kekenyalan kulit. Selain berperan mengganti estrogen, kedelai juga berfungsi sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh terhadap timbulnya kanker sebab menetralkan radikal bebas, yang berasal dari lingkungan terpolusi.Estrogen yang cukup juga bisa membantu kesuburan.
Isoflavon Cegah Perut Buncit
Sebuah riset yang dilakukan para peneliti dari Universitas Alabama di Birmingham dipimpinan oleh Dr Cynthia K. Sites, yang mempublikasikan risetnya pada jurnal kedokteran "Fertility and Sterility" belum lama ini menunjukkan, konsumsi minuman kedelai dapat memperbaiki penampilan perempuan. Dalam riset, perempuan pascamenopause yang mengonsumsi minuman kedelai secara teratur setiap hari selama tiga bulan, cenderung memiliki perut lebih ramping dibanding rekan mereka yang minum susu. Kedelai mengandung isoflavon, yang strukturnya sama dengan estrogen dan menempel pada reseptor estrogen di lapisan lemak. Jadi, secara teori isoflavon pada kedelai dapat membantu mengatur metabolisme lemak tubuh. Temuan ini tampaknya yang pertama menunjukkan bahwa protein dapat mempengaruhi distribusi lemak di perut.
Para peneliti menemukan bahwa wanita yang meminum kedelai mempunyai lingkar lemak perut lebih ramping dibanding yang meminum susu, meski kedua kelompok menunjukkan perubahan yang sama dalam berat dan lemak seluruh tubuh. Belum jelas mengapa protein pada kedelai dapat mempengaruhi lemak khususnya di lingkar perut. Apapun mekanismenya, data kami menunjukkan protein kedelai yang mengandung isoflavone dapat mencegah akumulasi lemak di perut. Peneliti menekankan bahwa mencegah penimbunan lemak pada usia paruh baya sangat penting artinya karena lemak yang berlebihan pada perut berkaitan dengan tingginya risiko mengidap diabetes dan penyakit jantung. Mereka juga berharap akan ada penelitian lanjutan untuk mengungkap potensi besar protein pada kedelai.
Manfaat Kedelai Yang Lain
Beberapa komponen dalam kedelai yang dipercaya mempunyai sifat anti kanker
Terdapat beberapa komponen dalam kedelai yang dipercaya mempunyai sifat anti kanker. Senyawa tersebut antara lain : inhibitor protease, phitat, saponin, phitosterol, asam lemak omega-3 dan isoflavon. Diantara anti kanker tersebut, perhatian terbesar ditunjukan terhadap isoflavon. Isoflavon saat ini banyak diteliti karena potensinya dalam mencegah dan mengatasi terhadap banyak gangguan kesehatan lainnya. Mekanisme yang banyak diketahui sebagaianti kanker dari isoflavon adalah aktivitas anti estrogen, menghambat aktivitas enzim penyebab kanker, aktivitas anti oksidan dan meningkatkan fungsi kekebalan sel. Percobaan pada hewan menunjukkan bahwa hewan yang diberi makanan dari kedelai mengalami lebih sedikit dari kanker payudara dibandingkan dengan yang telah diberi makanan yang mengandung isoflavon. Studi-studi epidemilogi dan laboratorium telah menunjukkan bahwa konsumsi kedelai dapat mengurangi resiko perkembangan beberapa jenis kanker, antara lain kanker payudara, prostat dan kanker kolon. Isoflavon dan Kanker Prostat Kelenjar prostat memproduksi cairan seminal dan sekresi yang lain yang membuat saluran uretra terjaga kelembabannya. Pada waktu lahir, kelenjar tersebut kecil dan tumbuh bersamaan dengan semakin tingginya produksi endrogen meningkat pada masa puber. Pada saat dewasa, kelenjar prostat masih stabil sampai umur 50 tahun dimana mulai terjadi pembesaran. Pada beberapa laki-laki pembesaran tersebut (disebut prostatic hiperplasia) dapat menyebabkan kerusakan saluran urine. Hal ini akan menekan uretra, memperkecil aliran urine dan menyebabkan kesulitan buang air kecil (urination).
Agar tak lupa, makanlah kedelai
Kacang kedelai yang biasa Anda makan rebusan atau setelah jadi tempe dan dalam bentuknya yang paling populer, kecap, ternyata kaya khasiat. Jika selama ini orang bingung mencari obat untuk penderita alzheimer, ternyata kedelai siap untuk mencegah risiko terkena penyakit menakutkan itu. Dari penelitian yang intensif, terungkap kedelai terbukti menurunkan resiko mendapat Alzheimer yang salah satu tandanya berupa kepikunan, terutama pada wanita pasca menopause. Dr Richard Harvey, anggota Alzheimer's Society Researchers dari University of Alabama, Birmingham, menemukan manfaat itu setelah menguji estrogen tanaman (fitoestrogen) yang ditemukan dalam kedelai. Fitoestrogen adalah senyawa dengan aksi seperti hormon estrogen pada perempuan. Dalam penelitian yang memakan waktu tiga tahun itu, dia menemukan, senyawa kimia ini mereduksi sejumlah perubahan protein di otak yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer. Temuan ini, seperti diungkapkan BBC, menambah daftar manfaat kedelai yang sudah ditemukan sebelumnya, yakni penurun resiko mendapat sakit jantung dan kanker. Nah makanya orang Indonesia termasuk yang langka kena alzheimer ya? Maklum, makannya kan selalu tempe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar